- Bentuk / ciri khas seni bangunan bali
Seni bangunan tradisional suku bangsa Bali sebagai berikut.
setiap bangunan tampil simpel tetapi modern namun tetap diiberi Ciri khas tradisional Bali seperti material alang-alang untuk atap. Mengandung simbol-simbol sesuai dengan ajaran agama Hindu, (misalnya: Sanghyang Acintya, Naga, Padma dan sebagainya). segala bentuk ukuran dan skala didasarkan pada orgaan tubuh manusia. Ciri-ciri Bangunan Bali:
- Pengider-ider(Catur Loka Phala/Asta Dala)
- Tri Mandala/Tri Loka.
- Adanya upacara Sangaskara/pensucian.
- Mengandung simbol-simbol sesuai dengan ajaran Agama Hindu(S.H. Acintya, Naga, Padma dll)
- Gapura Candi Betar merupakan bangunan pintu masuk ke istana raja yang terbuat dari batu bata dengan ukir-ukiran di atas batu cadas.
- Balai Bengong merupakan tempat istirahat raja dan keluarganya.
- Balai Wanikan merupakan tempat adu ayam atau penyelenggaraan pertunjukan kesenian.
- Kori Agung merupakan bangunan pintu masuk pada upacara besar.
- Kori Babetelan merupakan pintu untuk keperluan keluarga.
- Religi (seni dan agama)
Lukisan sebagai kesenian sakral, karena semata-mata dipergunakan sebagai hiasan di tempat-tempat pertunjukan, di istana-sitana bangsawan dan di pura-pura, baik itu sebagai umbul-umbul, kober ataupun sebagai langse dan ider-ider.
C.Karakteristik seni lukis bali
– biasanya melukiskan ceritra-ceritra rakyat Bali, dongeng-dongeng rakyat dan semacamnya sehingga membutuhkan pemahaman tentang kepercayaan rakyat Bali untuk memahami tema lukisannya.
– banyak mengusung tema tradisional namun juga dilukis dengan gaya modern.